Baca Juga
![]() |
ILUSTRASI |
BIMA - Raihan kemenangan dalam pertarungan politik, baik Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari peran, andil para tokoh penting yang ada disekeliling Paslon/kandidat. Seperti Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan lain sebagainya.
Demikian halnya dengan kemenangan pasangan calon (Paslon) Ady - Irfan pada Pilkada Kabupaten Bima 2024 lalu. Siapa saja orang-orang yang berada dekat Bupati Bima, Ady Mahyudi - dokter Irfan.
Selain Toga, Toma, tokoh pemuda dan sederet sosok penting, rupanya ada terduga Bandar Narkoba inisial DL dan Koruptor (eks Napi Korupsi dana Bansos), AS. Dua orang itu dikenal dekat dengan Bupati Bima - Wabup Bima. Baik menjelang maupun setelah Pilkada.
DL merupakan aktifis yang sudah dikenal secara luas, tidak saja ditingkat Daerah Bima tapi juga Provinsi NTB. Ketenaranya bukan saja karena kritikan pedasnya terhadap pemerintah, pun terdapat faktor lain. Salah satunya diduga terlibat dalam kasus dan bahkan jaringan Narkoba.
Beberapa Tahun silam, DL pernah dijebloskan ke dalam penjara. DL ditangkap oleh tim dari Sat Resnarkoba Polres Bima saat mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu dengan istri orang inisial E.
Dugaan keterlibatan nya dalam Narkoba bukan sampai disitu saja, tapi berlanjut hingga tahun 2024/2025 ini. Dugaan itu terungkap lewat aksi bongkar Bandar oleh pemilik akun FB Badai NTB. Pemilik nama asli Uswatun Hasanah mengupload Foto DL dan juga bukti berupa rekaman hasil wawancara salah seorang Wartawan dengan terduga Bandar besar, Lutfi ( Aba Fi).
Pada rekaman itu, terduga Bandar Aba Fi mengaku menyerahkan sabu seberat 1 Ons kepada DL.
Aksi Badai NTB selama beberapa Bulan terakhir ini, bukan hanya ditujukan pada DL melainkan juga adik kandungnya yakni H.Kako. Meski sempat mengelak dengan berbagai dalil atas tuduhan Badai NTB, akan tetapi hal itu terbantahkan. Baru-baru ini, Adik kandung DL yakni H.Kako ditangkap oleh tim dari Mapolda NTB.
Selain dekat dengan terduga jaringan Narkoba DL, Bupati Bima - Wabup Bima pun memiliki kedekatan dengan Koruptor dana bantuan sosial inisial AS. Pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjabat sebagai Kepala Dinas dibeberapa OPD lingkup Pemkab Bima terlihat kerap kali bersama Bupati - Wabup.
Catatan Media online www.bebek-news.com, AS sempat berurusan dengan APH saat menjabat Kepala BPMDES. Namun kasus seleksi perangkat desa itu tidak berlanjut karena tidak dapat dibuktikan.
Kendati demikian, AS tetap diberi kepercayaan untuk menempati posisi penting sebagai Pejabat eselon II. AS menjabat Kepala Dinas Sosial (Dinsos) selama beberapa Tahun. Namun kepercayaan yang diberikan tidak dijalankan dengan amanah, AS kembali berurusan dengan APH atas kasus dugaan korupsi dana Bansos.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima menuntaskan penanganan kasus yang merugikan Negara bernilai besar tersebut. Majelis Hakim memvonis AS dengan pidana kurungan Penjara dengan status sebagai Narapidana (Napi) Korupsi.
0 Komentar