BERITA TERKINI

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

header ads

Korwil Dikbudpora Wawo Klarifikasi Soal Fitnah & Penggeledahan

Baca Juga

Korwil Dikbudpora Kecamatan Wawo, Ismail


BIMA - Koordinator Wilayah (Korwil) Dikbudpora Kecamatan Wawo, Ismail angkat bicara. Bentuknya, melakukan klarifikasi soal fitnah dan Penggeledahan yang terjadi pada Jum'at, 22 November 2024 di Lokasi  SMPN 2 Wawo.

Korwil menceritakan, setelah sholat Ashar dirinya menuju SMPN 2 Wawo untuk  memastikan lokasi pelaksanaan Upacara Hari PGRI Tingkat Kecamatan Wawo pada Hari Senin, 25 November 2024.

"Sesampai di lokasi SMPN 2 Wawo, saya menelpon Pak Ikra (Kepala SMPN 2 Wawo) dan Pak Sumardin (Pengawas Kecamatan Wawo) yang merupakan PD II PGRI Kabupaten  Bima," ujarnya.


Setelah kepsek dan pengawas  hadir, dirinya bersama guru dan siswa membersihkan batu-batu dan sampah yang ada di lapangan upacara.

"Ketika Magrib tiba, kami  sholat berjamaah di mushola sekolah bersama guru dan siswa yang masih ada dan sholat diimami oleh kepala SMPN 2 Wawo," ujar Ismail.

Selesai sholat magrib  guru SMPN 2 Wawo menyediakan Kopi sembari  berbincang membahas persiapan undangan berikut siapa saja yang akan ditunjuk menjadi petugas upacara.

Tiba-tiba masuk telpon  dari pak irfan (Guru dan juga koordinator P3K Kecamatan Wawo, menanyakan posisi Korwil dan diberitahu sedang berada di SMPN 2 Wawo.

"Sekitar pukul 21.00 Wita  datang Kepala MIN 4 Bima Pak Nasir (Pengurus PGRI Kecamatan Wawo ) membawa buah-buahan dan diputuskan buah-buahan tersebut  disimpan di kulkas salah satu guru untuk persiapan kegiatan upacara (untuk meja depan tamu). Kemudian pak Nasir pamit pulang lebih awal dan menyuruh sesorang membawa lagi tambahan buah-buahan.

Setelah itu tiba -tiba datang 3 (tiga) orang mengendarai 3  motor dan turun dengan membentak- bentak bertanya : " mana camat ?mana kapolsek? mana pembesar nomor 2 disini" ? Mereka berteriak mengatakan : " kenapa melakukan rapat malam- malam disini, mau menghalangi kampanye Akbar Paslon Adi Irfan besok hari Sabtu".

Bentakan mereka itu dijawab oleh  Korwil bahwa :  " kami tidak melakukan rapat politik atau tindakan politik apapun seperti yang dituduhkan,  tapi mempersiapkan lokasi dan juga kelengkapan upacara Hari PGRI Kecamatan Wawo"

Dari Tiga orang pengendara motor itu dikenali identitasnya adalah Saudara Suji, Saudara Nurdin/kader Partai Umat  (mantan tentara yang telah dipecat) dan satu orang lagi yang  tidak diketahui identitasnya. Mereka bertiga  tidak mempercayai penjelasan yang kami berikan tetapi justru menuduh Korwil dan yang lainnya yang ada di tempat itu mengacaukan demokrasi di kecamatan wawo dan tetap bersikeras menuduh melakukan Rapat politik.

Selama proses keributan itu berlangsung, mendadak hadir massa yang sangat banyak yang  entah darimana datangnya,sehingga situasi tidak terkendali.

Lalu datang Panwaslu dan Polsek kecamatan Wawo.Setelah datang Kapolsek dan Panwaslu, massa memaksa  melakukan penggeledahan pada mobil kepala SMPN 2 Wawo yang disangka memuat amunisi politik, setelah digeledah mereka tidak menemukan apa -apa hanya ada sarung mobil dan kotak amplop kosong yang dipersiapkan untuk undangan Upacara Hari PGRI. Lalu massa juga menggeledah motor Korwil, ,pengawas dan guru-guru yang ada dilokasi SMPN 2 Wawo, menggeledah ruang kepsek, menggeledah ruang kelas dan ruang lainnya akan tetapi mereka tidak menemukan apa apa.Meski tidak menemukan apa-apa  mereka tetap membentak,mencaci maki dan menuduh kami dengan bahasa yang kasar dan berbagai agitasi lainnya. Pada saat keributan itu terjadi, salah seorang  guru SMPN 2 Wawo bernama firdaus ditelpon istrinya yang akan melahirkan tetapi oleh massa disangka pak firdaus melarikan diri membawa bukti.Padahal pak firdaus benar benar pulang melihat istrinya yang melahirkan. Karena tidak menemukan bukti apa-apa,massa semakin marah dan mengamuk.

Akhirnya untuk mencegah Tindakan yang lebih anarkis  Kapolsek menelpon Polres Kota meminta bantuan pengamanan.

Lalu Tim Polres Kota mengamankan Korwil,1 orang pengawas,1 kepala sekolah,3 orang guru dan 2 orang TU SMP 2 Wawo dan 1 orang penjaga ke Polres Kota.Keesokan harinya jam 11. 00 diambil keterangan dan jam 12.00 menuju Panwaslu Kabupaten.Karena macet baru sampai di Panwaslu jam 16.00 Wita dan disana ditanyakan rangkaian peristiwa yang terjadi.

Pengambilan keterangan di Panwaslu Kabupaten yang juga dihadiri oleh Panwas Kecamatan Wawo diperoleh kesimpulan tidak ditemukan bukti apapun seperti yang dituduhkan oleh massa tersebut.

Akhirnya sore jam 17.00 wita korwil dan yang lainnya kembali ke rumah masing-masing.
Masalah ini akan kami pertimbangkan untuk dilaporkan di Kepolisian. (2/3)

Posting Komentar

0 Komentar