Baca Juga
Dr A.Talib, MA,MM.Pd, M.Ap, Ph.D. |
Meski dilahirkan dari keluarga sederhana, tetapi bukan menjadi hambatan baginya untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Impian besarnya untuk berhasil disektor pendidikan akhirnya terwujud. Modalnya ikhtiar, kemauan dan do’a terutama do’a dari kedua orang tua. Hasilnya, sosok sederhana ini berhasil menyelesaikan pendidikan dengan gelar Dr A.Talib, MA,MM.Pd, M.Ap, Ph.D.
Keberhasilan yang sudah diraihnya bukan hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi juga untuk masyarakat secara luas. Terutama masyarakat yang dihadapkan dengan masalah ekonomi, sehingga berpikir panjang untuk melanjutkan pendidikan bagi anak-anaknya ke bangku kuliah.
Kondisi ekonomi dalam kaitan itu dialami masyarakat NTB, bukan hanya masyarakatdi pulau Lombok dan Sumbawa melainkan juga Daerah Dompu dan Bima. Prihatin dengan hal itu, pria yang menikahi wanita pulau Lombok tersebut semakin bersemangat untuk mewujudkan niat tulus meringankan beban biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu (miskin).
Usaha dan perjuangan A.Talib secara bertahap menuai hasil, sebanyak Enam (6) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di NTB dirintis. Enam PTS tersebut yakni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) 45 Mataram (alih kelola), Institut Pendidikan Nusantara Global (IPNG), Institut Tekhnologi dan Kesehatan Aspirasi, Institut El Katarie dan Politeknik Sains Global.
“Lokasinya di Lombok, ada di Lombok Timur (Lotim), Lombok Tengah (Loteng) dan Lombok Barat (Lobar – Mataram). Sementara Dua PTS lainya ada di Bima, STKIP Harapan Bima dan STES Harapan Bima,” ujar A.Talib.
Keinginanya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pada sector pendidikan bukan sekedar wacana tapi dibuktikan melalui tindakan nyata. Faktanya, A Talib berhasil mendirikan gedung IPGN Lantai Empat di Suralaga Lotim.
"IPGN merupakan salah satu kampus yang sudah mencetak banyak lulusan sarjana," terang A. Talib pada Media online bebek-news.com.
Selain itu, pun mendirikan kampus modern di Kampung istrinya dengan niat untuk dakwah melalui konsep pendidikan gratis. Mahasiswa bebas biaya uang kuliah tunggal (UKT) dan Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP). Selain itu, juga mendapat beasiswa.
"Kecuali untuk non regular umumnya dari kalangan pegawai atau karyawan yang mengambil program Studi Strata Satu (S1)," pungkasnya.
(Anhar Amanan)
0 Komentar