Baca Juga
Dijelaskan pula, saat itu Nurjanah sedang memeluk anaknya, Ramadhan (12) dari sambaran petir. Namun kondisinya justeru berbalik. Lebih jelasnya, sambaran petir yang sangat dahsyat itu justeru meregang nyawa Nurhayati.
Informasi aktual ini diperoleh Media Online www.visionerbima.com dari anggota Sat Pol PP Kabupaten Bima, Abdollah S.Pd, Minggu malam (31/12/2023). Abdollah mengungkapkan, Nurjanah tewas disaat berusaha menyelamatkan anaknya dari sambaran petir.
“Pada saat yang bersamaan, Nurjanah justeru tewas disambar petir. Anaknya juga ikut menjadi korban sambaran petir. Namun Ramadhan kini masih dirawat di Puskesmas (PKM) Madapangga. Kita doakan agar Ramadhan selamat,” harap Abdollah.
Abdollah kemudian menjelaskan tentang kronologis kejadianya. Awalnya Nurjanah dan anaknya tersebut sedang menjaga burung yang memakan padinya yang ditanah di sawah di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Sebelum petir menyambarnya, korban dan Ramadhan sedang berada di surau di sawah itu. Surau tersebut berposisi di dekat pohon. Saat petir menyambar, korban berusaha keras menyelamatkan anaknya dari sambaran petir. Namun disaat ia memeluk Ramadhan, petir justeru menyambar Nurjanah hingga meninggal dunia di TKP,” beber Abdollah.
(Anhar Amanan)
0 Komentar