Baca Juga
ILUSTRASI |
BIMA - Masyarakat di salah satu Kecamatan di bagian barat Kabupaten Bima, kini dihebohkan oleh sesuatu yang dinilai sangat menarik. Yakni issue soal kasus dugaan perselingkuhan antara Dokter (dr) Umum di salah satu Puskesmas (PKM) yakni berinisial dr. SQ dengan oknum pegawai Honorer bagian Laboratorium setempat berinisial JLH. Dugaan perselingkuhan internal di PKM tersebut, ditengarai terjadui sejak Februari 2023 dan disebut-sebut berakhir di beberapa minggu terakhir ini.
Infromasi terkait dengan perselingkuhan keduanya, dikabarkan hingga kini masih menjadi salah satu yang menarik dibahas oleh berbagai elemen masyarakat di Kecamatan tersebut. Masih soal kasus dugaan tersebut, dari hasil investigasi Media Online www.visionerbima.com juga menguak dugaan yang dinilai sangat menarik. Yakni JLH dan keluarganya mendesak dr. SQ sdegera bertanggungjawab.
Tak hanya itu, sejumlah sumber penting menguak sejumlah dugaan menarik pada moment investigasi tersebut. Antara lain, kasus ini diduga dibongkar oleh JLH dan pihak keluarganya disebut-sebut pernah mendatangi dr. SQ untuk bertanggungjawab. Tak hanya itu, moment investigasi juga menguak soal dugaan strategi perselingkuhan keduanya yang dinilai sangat apik alias jauh dari mata dan telinga berbagai pihak di Kecamatan itu.
Tetapi informasi dimaksud mulai heboh dibicarakan dalam minggu-minggu terakhir ini oleh berbagai pihak di Kecamatan itu pula. Sejumlah sumber penting dimaksud menduga bahwa Jlh mendesak SQ segera menikahinya, namun ditengarai ditolak oleh SQ dan istrinya serta keluarganya. Hingga berita ini ditulis, dijelaskan belum adanya “benang merah” bagi penyelesaian terkait dugaan hubungan gelap antara SQ dengan Jlh ini.
Dijelaskan bahwa Jlh berstatus sebagai janda dua anak atas hubungan legal (suami-istri) mantan suaminya berinisial Y. Sejumlah sumber menduga, Jlh bercerai secara resmi dengan Y yakni sejak beberapa tahun silam dan ditengarai oleh “perbedaan status sosial”. Pun hingga berita ini ditulis, dugaan bahwa keluarga JLH mendesak SG bertanggungjawab dalam bentuk segera menikahi JLH masih terkuak di atas permukaan.
Kepala PKM (Kapus) di salah satu Kecamatan di barat Kabupaten Bima yang merupakan atasan langsung SQ dan JLH menegaskan enggan mengomentari terkait issue heboh dimaksud. Pasalnya, Kapus yang meminta namanya tidak dipublikasikan ini mengaku tidak tahu soal issue dugaan perselingkuhan antara SQ dengan JLH.
“Saya tidak ingin mengomentari hal-hal yang saya tidak tahu dan tidak ada korelasinya dengan institusi PKM ini. SQ merupakan dr. Umum pada PKM ini, ya itu benar. Dan JLH berstatus sebagai pegawai Honorer bagian Laboratorium pada PKM ini pula. Jika benar keduanya memiliki “hubungan spesial”, tentu saja tidak korelasinya dengan Institusi PKM ini,” tegasnya kepada Media ini, Sabtu siang (30/12/2023) melaljui saluran WhatssApp (WA).
Atas dugaan perselingkuhan yang kini diduga masih heboh dibicarkan oleh berbagai pihak di Kecamatan dimaksud, Media ini pun meminta klarifikasi dr. SQ melalui saluran WAnya, Minggu (30/12/2023). Dan jawaban SQ pun dinilai “terkesan landai-landai” saja.
Dugaan perselingkuhan anda dengan JLH kini ramai dibicarakan oleh berbagai pihak dan benarkah soal “hubungan gelap itu”?.
“Tidak ada perselingkuhan, hanya salah paham saja Pak,” sahut SQ.
Tetapi soal salah paham bisa heboh seperti ini?, bukan kah asap tidak akan muncul tanpa ada apinya?, jika sebut salah paham apakah anda akan menuntut JLH secara hukum?.
“Saya tidak ingin berkomentar masalah itu. Saya menghormati semua pihak,” ucap SQ.
Issue soal dugaan perselingkuhan antara Anda dengan JLH kini semakin heboh dibicarakan oleh berbagai pihak di Kecamatan itu, jika anda keberatan apakah akan melaporkan JLH ke jalur hukum?.
“Saya tidak bisa berkomentar itu, Pak. Sebab, saya tidak bisa memastikan perasaan ibu JLH, hanya dia sendiri yang tahu,” kata SQ.
Bukankah lazimnya jika issue dimaksud terkuak tentu saja akan melahirkan reaksi keras dari anda, istri serta keluarga-namun anda justeru terkesan landai-landai dan bukankah kesan dimaksud mencerminkan kian kuatnya dugaan perselingkuhan dengan JLH?. Dan benarkah JLH dan keluarganya mendesak anda untuk bertanggungjawab?.
“Masyarakat di Kecamatan ini punya hubungan keluarga yang erat. Jalur hukum adalah jalan terakhir. Tapi jika jalur hukum diperlukan, itu bisa diambil, tetapi itu jalan terakhir. Terkait itu ini, keluarga saya, terutama istri sangat terpukul,” papar SQ.
Benarkah JLH mendesak anda segera menikahinya?.
“Tidak ada ibu JLH mendesak saya menikahinya secara langsung,” jawab SQ.
Tetapi secara tidak langsung?.
“Saya tidak bisa komentar, Pak. Sebab, hal itu tidak bisa saya pastikan secara pasti,” ucap SQ.
Sejak kapan kenal JLH dan apakah pernah melakukan pertemuan berdua di luar PKM?.
“Hubungan kami adalah hubungan rekan kerja yang setara. Tidak lebih dari itu. Dan pertemuan antara saya dengan JLH di luar PKM, itu tidak ada,” sebut SQ.
SQ kembali menyatakan bahwa terkait issue soal dugaan dimaksud lebih kepada soal kesalahpahaman. Dan SQ mengaku sangat menghormati semua pihak. Setelah issue ini heboh hingga hari ini masih bertemu dengan JLH di PKM?.
“Saya tidak bertemu lagi, karena akhir-akhir ini saya dipadatkan dengan kegiatan pertemuan di luar kantor,” pungkas SQ. (TIM )
0 Komentar