BERITA TERKINI

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

header ads

Tumpukan Sampah Sepanjang Pantai Belum Mampu Dibersihkan, Termasuk Didepan Marina Inn

Baca Juga

Kadis DLH Kota Bima, Syarif Rustaman, M.AP

KOTA BIMA, BEBEK.TOP – Sebuah event besar tercipta di Kota Bima sebut saja big event clean up day (pembersihan pantai) mulai dari pantai Amahami hingga ke perbatasan Kota Bima di Ni’u Kecamatan Rasanae Barat, Minggu (17/09/2023).

Berbagai elemen mulai dari pelajar SMP, SMA, Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Forum Anak Kota Bima, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) STIE Bima, TSBK, BPBD Kota Bima, para Asisten Setda Kota Bima, berbagai relawan lingkungan lainya, TNI-Polri, Sat Pol PP, seluruh SKP dan OPD Kota Bima dan lainya terlihat bergulat dengan tumpukan sampah. Kegiatan yang dinilai spektakuler tersebut dimulai pada Minggu pagi dan berakhir sekitar pukul 11.45 Wita.

Meski demikian, akan tetapi masih ada tumpukan sampah tahunan yang belum mampu dibersihkan, tumpukan sampah tersebut berada disepanjang pantai mulai dari Amahami sampai Batas Kota termasuk salah satunya di depan Hotel Marina Inn.

Kadis DLH Kota Bima, Syarif Rustaman, M.AP menyatakan moment big event Clean Up Day tersebut dirancang oleh pihaknya bersama stake holder terkait yang juga melibatkan komunitas WCD. Kegiatan ini diakuiya dimatangkan jauh-jauh haris sebelum real action.

“Kegiatan ini dilakukan secara periodik. Tahun-tahun sebelumnya, kegiatan yang sama dilakukan dengan melibatkan seluruh stake holder pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Dan kegiatan kali ini, bukan saja melibatkan seluruh stake holder yang ada di Kota Bima. Tetapi juga melibatkan berbagai elemen di Kota Bima. Antara lain pelajar, mahasiswa, Mapala, WCD, aparah Kelurahan dan Kecamatan di Kota Bima, TNI, Polri dan berbagai organisasi pemerihati lingkungan,” tandasnya.

Syarif mengatakan, kerja keras yang dilakukan pada momeng Big event Clean Up Day yang dilaksanakan pada Minggu pagi hingga siang hari itu belum mampu menuntaskan tumpukan sampah di sepanjang pantai, mulai dari Amahami hingga ke perbatasan Kota Bima yang berlokasi di Ni’u. Oleh karenanya, hal tersebut diakuinya sebagai tantangan yang diharapkan bisa dituntaskan di kemudian hari.

“Tumpukan sampah tahunan seperti di depan Hotel Marina Inn dan disejumlah lokasi lain seperti di kawasan hutan mangrove di bagian utara itu, tentu belum bisa dituntaskan melalui kerja satu hari. Tetapi masih membutuhkan kerja keras kita semua di hari yang akan datang. Terimakasih kepada Walikota Bima, TNI-Polri, Komunitas WCD dan lainya atas keterlibatanya pada event Clean Up Day pada Minggu ini (17/9/2023). Untuk ke depan, diharapan kerja kolaboratif ini bisa ditingkatkan lagi,” harap Syarif.

Moment penting tersebut, diakui digagas oleh Walikota Bima, H. Muhamad Lutfi, SE melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat dibawah kendali Kadis LH, Syarif Rustaman, M.AP yang bekerjasama dengan Komunitas World Clean UP Day (WCD) yang merupakan alumni MAN 2 Kota Bima.

Terdapat hal-hal menarik yang ditemukan disaat berbagai elemen tersebut bergulat dengan sampah di sepanjang pantai di maksud. Diantaranya, mereka terlihat dengan tantangan serius yakni tumpukan sampah yang sudah tahunan dengan ketinggian sekitar 1 meter di sepanjang pantai

Tantang lain yang bereka hadapi adalah sampah yang sudah bau busuk. Namun demikian, sedikitpun tak menyurutkan semangat mereka untuk bekerja demi lingkungan yang sehat. Dari hasil kerja keras demi terciptanya lingkungan pantai yang sehat tesebut, terlihat masih belum mampu mereka selesaikan pada hari itu juga.

Untuk menuntaskan seluruh tumpukan sampah di sepanjang pantai itu tentu saja membutuhkan fasiltas memadai dari pemerintah setempat. Sampah-sampah dari pinggi pantai tersebut dipindahkan ke pinggir jalan dan kemudian diangkut ke mobil pengakut sampah untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir. Sementara sampah-sampah yang dianggap sudah keringi, langsung dibakar oleh mereka di sepanjang semadan pantai.

Moment pembersihan sampah di sepanjang sempadan pantai tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Moment penting tersebut ditandai dengan apel Siaga Beach Clean Up Day yang dipimpin secara langsung oleh Walikota Bima di destinasi wisata Lawata.

Dalam sambutannya, Walikota Bima menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan merawat kawasan pesisir guna menjadikan Kota Bima sebagai salah satu destinasi wisata yang gemilang di masa depan.

Event yang diadakan pada tanggal 17 September ini berhasil mengumpulkan banyak warga dan pemangku kepentingan setempat yang antusias untuk berpartisipasi dalam upaya menjaga keasrian di sepanjang pantai yakni Ahami, Lawata dan lainya.

Dengan penuh semangat Lutfi mengungkapkan ungkapkan tentang bagaimana upaya bersama dalam membersihkan pantai. Lutfi menegaskan, ini merupakan langkah konkriet menuju cita-cita menjadikan Kota Bima sebagai destinasi wisata yang mendunia.

Selain mengkampanyekan pentingnya kebersihan lingkungan, Apel Siaga Beach Clean Up Day juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang upaya pelestarian alam, perlunya mengurangi limbah plastik, serta menjaga keindahan dan keragaman ekosistem pesisir.

Tak lupa pula, Wali Kota Bima mengajak seluruh masyarakat dan pihak terkait untuk terus mendukung dan aktif berpartisipasi dalam program-program kebersihan lingkungan yang akan dilaksanakan di masa depan.

“Saya percaya bahwa dengan kerja sama yang solid, Kota Bima akan menjadi contoh sukses dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, sambil meraih prestasi sebagai destinasi wisata yang menarik,” paparnya.

Masyarakat setempat pun sangat antusias menyambut Apel Siaga Beach Clean Up Day ini. Pada moment yang sama, muncul berbagai harapan. Antara lain bahwa upaya ini akan berlanjut dan menjadi pergerakan positif yang berkelanjutan untuk menjaga keasrian pantai Lawata dan lingkungan Kota Bima secara keseluruhan.

Pada moment apel siaga tersebut juga dirangkaikan dengan kegiatan penyerahan alat pembersih pantai kepada TNI, Polri, relawan, BPBD Kota Bima dan penyerahan kunci tiga mobil yang berkaitan dengan mengatasi sampah oleh Walikota Bima kepada DLH Kota Bima. Ketiga fasilitas pembersih sampah tersebut, diakui sebagai yang pertama kali terjadi di Kota Bima, tepatnya disaat kepemimpinan Lutfi sebagai Walikota Bima. 

 

Penulis : Anhar Amanan

Posting Komentar

0 Komentar