BERITA TERKINI

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

header ads

Wali Kota Bima Sikapi Terkait Kekerasan Perempuan dan Anak

Baca Juga

 

www.bebek.top – Wali Kota Bima, H.Muhammad Lutfi, SE menyikapi serius terkait angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bima yang masih cukup tinggi. Bentuknya, mengingatkan pada stakeholder terkait agar selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang efek zera dan hukum yang berlaku bagi pelaku tindak pidana tersebut.


hal itu disampaikan orang nomor satu saat membuka kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak tingkat Kecamatan Rasana’e Barat Tahun 2023, Senin (14/8/2023).

Dalam Kegiatan sosialisasi tersebut Wali Kota Bima  didampingi oleh Kapolres Bima Kota, Dandim 1608, Sekretaris DP3A Kota Bima, Camat Rasanae Barat serta dihadiri oleh Lurah Se-kecamatan Rasanae Barat, Tokoh Agama, Tokoh Wanita serta Tokoh masyarakat.

Kegiatan dilaksanakan di aula Kantor Camat Rasanae Barat dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan Lurah se kecamatan Rasanae Barat yang merupakan kegiatan inti dari DP3A Kota Bima.

Wali Kota Bima HM Lutfi dalam sambutannya menyebut, kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan suatu fenomena yang sering terjadi dimana saja dan kapan saja.

“Kekerasan terhadap anak masih sering terjadi dan kasusnya cukup tinggi, sehingga ini menjadi tanggung jawab kita bersama, tidak hanya bagi pemerintah tetapi juga bagi masyarakat. Untuk menurunkan angka kekerasan tersebut kita harus memberikan upaya pencegahan sedini mungkin supaya tidak terjadi kekerasan terhadap anak dimana-mana,” sebutnya.

Beliau menegaskan kepada stakeholder terkait agar selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang efek zera dan hukum yang berlaku bagi yang melakukan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Saya melihat dari semua tindak kekerasan banyak sekali kekerasan yang timbul karena pernikahan usia dini,salah satunya adanya kekerasan seksual, ini harus kita cegah dan hindari,” tuturnya

Langkah-langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak  yang perlu dilakukan yaitu melakukan kolaborasi untuk menghimpun tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh wanita Untuk melakukan musyawarah dan edukasi di kelurahan.

“Kita akan memprogramkan majelis adat baik tingkat kecamatan bahkan tingkat Kota Bima, sehingga penanganan kasus sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat bisa di selesaikan secara kekeluargaan tanpa harus ke kepolisian,” tutupnya.

 

---Anhar Donggo Sila---

 

Posting Komentar

0 Komentar