Baca Juga
Kota Bima, www.bebek.top - Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE membuka Sosialisasi dan Launching Inovasi Pelayanan Puskesmas Paruga, bertempat di Aula Puskesmas Paruga Kota Bima, Rabu, 9 Agustus 2023. Wali Kota Bima didampingi oleh Asisten II Setda Kota Bima, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Dikbud, Kepala BNNK Bima, Kepala BRIDA, Camat Rasanae Barat dan Kepala Puskesmas Paruga.
"Buatkan
grafik yang bisa kita ukur, dan harus punya target pada setiap inovasi yang
ada, agar pada tahun sekian sudah berapa masalah kesehatan yang telah kita
seleseikan melalui inovasi ini, semakin banyak masyarakat yang kita obati tentu
itu semakin baik," harapnya.
Wali Kota
juga menginginkan agar 4 inovasi yang ada di Puskesmas Paruga dapat diperluas
di Kota Bima.
"Saya
harap inovasi-inovasi ini dapat diperluas Paruga jangan hanya jadi penggagas,
tapi disebarluaskan keilmuannya agar dapat diduplikasi oleh puskesmas-puskesmas
lain," pintanya.
Menurutnya,
dalam hal inovasi Dinas Kesehatan (Dikes) dari tahun ketahun ini selalu
meningkat. Namun inovasi ini jangan sampai tidak berjalan dan dampak positifnya
harus dirasakan oleh masyarakat.
“Karena
bukan tentang berapa banyak inovasi yang kita bisa lahirkan, namun bagaimana
inovasi ini dapat memberikan dampak positif dari sisi kesehatan dan juga
ekonomi. Sehingga inovasi yang dihasilkan oleh Pemerintah ini dapat melindungi
masyarakat," ujarnya.
HM.lutfi
menekankan agar keempat inovasi tersebut jangan sampai hilang dan harus tetap
dipertahankan.Bila perlu diupgrade inovasi-inovasi tersebut sehingga
ketajamannya lebih bagus, buatkan payung hukum, agar ada rekam jejak dari tahun
ke tahun atas dampak apa yang telah diberikan dari inovasi tersebut kepada
masyarakat.
“Dengan
begitu kita bisa mengukur mana inovasi kita yang kompatibel untuk dijadikan
Icon, agar bagaimana inovasi yang menjadi Icon tersebut diduplikasi oleh daerah
lain, semakin diduplikasi maka citra kita semakin bagus," terangnya.
Sementara
Kepala Puskesmas Paruga dalam sambutannya menyampaikan bahwa dari 7 Inovasi
yang di usulkan, hanya 4 yang lolos di Kemendagri.
"7
Inovasi dan 4 yang lolos di Kemendagri, Insya Allah Inovasi ini memberi
dorongan bagi masyarakat dan membawa nama Kota Bima dalam bidang Kesehatan ke
permukaan," ucapnya.
Ia
menyebut, keempat Inovasi yang lolos tersebut adalah Inovasi Donor Buah,
Inovasi Rehat Tanpa Rona PMS, Inovasi Madu Penting Mas dan Inovasi Gercep.
"Inovasi
Donor Buah bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah gizi di masyarakat dan
diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan dan perilaku masyarakat untuk
mengkonsumsi buah dalam pemenuhan gizi," sebutnya.
Inovasi
Rehat Tanpa Rona PMS merupakan singkatan dari Remaja Sehat Tanpa Rokok, Narkoba
dan Penyakit Menular Seksual.
"Tujuan
kami dalam Inovasi Rehat Tanpa Rona PMS ini adalah untuk meningkatkan Health
Literasi pada remaja tentang Perilaku Merokok, Penyalahgunaan Napza dan
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)," ucapnya.
Sedangkan
untuk Inovasi Madu Penting Mas merupakan singkatan dari Managemen Terpadu
Penanganan Stunting di Puskesmas yang bertujuan untuk percepatan penurunan
angka Stunting khususnya di wilayah kerja Puskesmas Paruga dan Kota Bima pada
umumnya.
"Inovasi
Madu Penting Mas ini merupakan suatu sistem dalam memadukan berbagai program
yang terkait di Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yaitu ada program Gizi, KIA,
UKM, UKS, TB, ISPA, DIARE, KESPRO dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) meliputi
Poli MTBS/Anak, Poli KIA, Poli Remaja, dan KBR serta melibatkan lintas sektoral
dalam penanganan Stunting," jelasnya.
Terakhir
Inovasi Gercep merupakan singkatan dari Gerakan Cepat Preeklamsia atau
keracunanan kehamilan pada ibu hamil.
"Inovasi
ini dikarenakan pada tahun lalu ada 2 ibu hamil yang mengalami keracunan
kehamilan, sehingga ini memotivasi kami untuk mencetuskan Inovasi Gercep,
dengan adanyanya inovasi ini kita dapat melakukan pendeteksian secara dini
sehingga preeklamsia ini bisa kita cegah lebih cepat,” pungkasnya.
---Anhar Donggo Sila---
0 Komentar