Baca Juga
Dalam rapat
tersebut, Sekda didampingi oleh Inspektur, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, Kepala
Dikes, Kadis Sosial, Kadis Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi, Kadis Dukcapil, Dan
Kadis Dikpora.
H. Mukhtar
mengungkapkan pentingnya kerjasama yang sinergis antara Pemerintah Kota Bima,
instansi terkait, BPJS Kesehatan, dan juga pihak-pihak swasta untuk memastikan
bahwa setiap warga Kota Bima memiliki akses yang mudah dan terjangkau terhadap
layanan kesehatan berkualitas.
Ia menyoroti
bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan pemerintah daerah
berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal guna menjamin tercapainya visi
kota yang sehat, produktif, dan berkualitas.
“Kesehatan
adalah aset berharga bagi kita semua, dan program JKN adalah tonggak penting
dalam memastikan akses pelayanan kesehatan berkualitas bagi seluruh warga Kota
Bima," ungkapnya.
Pada rapat
tersebut, dipaparkan pula hasil evaluasi capaian program sejauh ini. Serta
dialog interaktif antara para peserta, pertukaran pandangan dan pengalaman.
Diharapkan
dapat memberikan kontribusi berharga dalam merumuskan langkah-langkah strategis
untuk memaksimalkan manfaat program JKN di masa mendatang.
Evaluasi
program JKN berdasarkan data cakupan UHC aktif sampai dengan 1 juli 2023,
Capaian peserta JKN aktif Kota Bima sampai dengan 1 juli 2023 sebanyak 132,970
jiwa (85,20% dari total penduduk) sementara peserta non aktif yaitu 26,480
jiwa.
Salah satu
poin penting dalam forum komunikasi tersebut adalah Surat Edaran Kemendagri
Tentang Optimalisasi Pelayanan Kesehatan di Lingkungan Pemerintah Daerah, yaitu
dilarang menolak memberikan tindakan medis terhadap pasien khususnya dalam
keadaan darurat, mempercepat pelayanan penduduk dalam program JKN dan peran
teknologi dalam optimalisasi pelayanan kesehatan.
H. Mukhtar
menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bima telah mengambil langkah-langkah untuk
memfasilitasi integrasi teknologi dalam sistem layanan kesehatan, termasuk
dalam penerapan Program JKN.
"Dengan
pemanfaatan teknologi yang tepat, diharapkan proses administrasi, pemantauan
pasien, dan penyediaan informasi dapat lebih efisien dan transparan,"
tuturnya.
Tidak hanya
itu, Sekda Kota Bima juga mengajak para peserta yang hadir untuk berpartisipasi
aktif dalam memberikan masukan konstruktif. Ia meyakini bahwa pandangan dan saran
dari berbagai perspektif akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang
capaian dan tantangan dalam implementasi program JKN.
"Kita
harus bersama-sama bergerak maju, Saya mengajak seluruh pihak terlibat untuk
terus meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi dalam upaya
menjadikan pelayanan kesehatan yang bermutu sebagai hak universal bagi semua
warga Kota Bima," tegasnya.
Di Akhir
rapat, Ia mengharapkan bahwa hasil Monev tahun ini akan memberikan kontribusi
positif dalam mengarahkan kebijakan yang lebih baik. Sehingga Program JKN dapat
terus berkembang dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kota Bima.
---Anhar Donggo
Sila---
0 Komentar