Baca Juga
Bima, www.bebek.top – Nasib memprihatinkan bagi Petani Garam di Kabupaten Bima kembali berlanjut Pasalnya, harga garam turun drastic (anjlok) hingga Rp.40 Ribu per sak.
Petani Garam Ridwan (55 Tahun) mengatakan, saat ini harga garam sudah turun menjadi Rp.40 ribu per sak. Turunnya harga garam sudah berlangsung selama beberapa Bulan terakhir ini.
“Sampai Bulan Agustus 2023 ini harganya Rp.40 ribu per sak,” kata Ridwan, warga asal Desa Donggo Bolo Kecamatan Woha pada media online www.bebek.top Senin (21/08/2023).
Lanjut Ridwan, harga garam pada awal Bulan 2023 yakni Rp.150 ribu per sak, itu terjadi hingga Bulan April 2023. Selanjutnya tiba-tiba turun hingga Rp.40 Ribu per sak.
“Harganya turun secara bertahap, bulan Januari sampai April Rp.150 ribu per sak. Selanjutnya turun menjadi Rp.80 ribu, 70 ribu hingga Rp.40 ribu per sak,” ujar Ridwan di depan SPBU Donggo Bolo.
Ridwan mengaku penjualan garam dengan harga Rp.40 ribu per sak langsung dari beberapa pembisnis garam.”Iya langsung dibeli dan dibayar oleh pembisnis garam ke petani garam seharga Rp.40 ribu per sak,” akunya pada media online ini.
Ditanya kapan dan berapa banyak hasil panen garam? Menjawab pertanyaan itu, Ridwan menyebut panen garam dilakukan satu kali dalam seminggu. Hasil panenya yakni sebanyak 50 sak per minggu, jadi dalam satu bulan bisa mencapai 200 sak.
“Alhamdulillah, hasil panen sebanyak itu habis semua dibeli oleh pedagang garam. Hanya saja, harganya tidak stabil,” tandasnya.
Ia berharap kondisi seperti ini tidak berlangsung lama, karena ini salah satu mata pencaharian bagi sejumlah petani garam.
“Ini sumber penghasilan kami para petani garam, jadi kami berharap mendapat perhatian pemerintah daerah (pemda) atas turunnya harga garam yang sebelumnya Rp.150 ribu per sak menjadi Rp.40 ribu per sak,” harapnya.
---Anhar Donggo Sila---
0 Komentar