Baca Juga
Dandim 1608/Bima, Letkol Inf Muhammad Zia Ulhaq, S.Sos Saat Menjadi Inspektur Upacara Hari Kebabgkitan Nasional ke 115
Komandan Kodim 1608/Bima Letkol Inf Muhammad Zia Ulhaq, S.Sos menjadi Inspektur Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 115 Tahun 2023 bertempat di Makodim 1608/Bima Jln. Soekarno-Hatta Kel. Sadia Kec. Mpunda Kota Bima, Senin (22/05/2023).
Nampak hadir dalam kegiatan upacara tersebut Dandim 1608/Bima Letkol Inf Muhammad Zia Ulhaq, S.sos, Danramil jajaran Kodim 1608/Bima,dan seluruh Perwira Staf Kodim 1608/Bima, serta di ikuti oleh prajurit TNI dan PNS Kodim 1608/Bima.
Komandan Kodim 1608/Bima Letkol Inf Muhammad Zia Ulhaq, S.Sos selaku Irup membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia,Seratus lima belas tahun lalu bara persatuan Indonesia sebagai negara mulai menyala. Hal ini ditandai dengan meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikannya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Tahun ini kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-115 “Semangat Untuk Bangkit” menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis dibalik peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi, ditengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo, diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
Sejak saat itu, gerakan perjuangan Indonesia dengan gegap gempita bergerak maju mewujudkan Republik Indonesia sebagai negara yang satu, berdaulat, adil, dan makmur,didirikan oleh dr. Soetomo bersama para mahasiswa School tot Opleiding van Indische Arisen (STOVIA).
Lanjut dibacakan Dandim,Pada tanggal 5 Mei 2023, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global untuk COVID-19 secara resmi dicabut. Kita patut bersyukur karena dunia telah melalui krisis pandemi COVID-19.
Selama tiga tahun terakhir, di tengah kekurangan, tantangan, dan masalah yang kita hadapi bersama. Barisan perjuangan rakyat Indonesia terbukti tetap erat dalam melaksanakan penanganan pandemi COVID-19 sekaligus untuk memulihkan perekonomian bangsa. Hal ini menjadi momentum untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional ke-115 ini sebagai upaya membangun semangat kebangsaan untuk bangkit pasca pandemi.
Kebangkitan Indonesia di tengah krisis dunia juga ditunjukkan melalui kiprah kita di berbagai forum internasional. Dunia telah menyaksikan kepiawaian Indonesia dalam memimpin forum yang beranggotakan 20 negara/entitas regional dengan kekuatan ekonomi terbesar, yakni G20. Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 semakin membawa harum nama Ibu Pertiwi dalam mendorong Semangat Untuk Bangkitdi tingkat dunia dengan mengangkattema “Recover Together, Recover Stronger1′.
Kepemimpinan Indonesia di tingkat dunia pun terus berlanjut dengan keketuaannya dalam forum ASEAN di tahun 2023 yang efektif berlaku sejak tanggal 1 Januari 2023 yang lalu. Semangat Untuk Bangkit dan mempercepat pemulihan global pasca pandemi juga dikobarkan di tingkat regional dengan mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Dengan mengusung tema tersebut, Indonesia ingin menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang penting dan relevan bagi seluruh dunia dalam merespon tantangan regional maupun global, sekaligus memperkuat posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia.
Tingginya kepercayaan dunia kepada Indonesia menjadi momentum untuk mengimplementasikan semangat kebangkitan nasional dalam menyambut era pascapandemi COVID-19 sekaligus perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Mengutip perkataan dr. Soetomo, “Generasi yang mau berjuang untuk kemandirian bangsanya adalah generasi yang mencintai generasi penerusnya dan mencintai tanah airnya.
Selesai membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia,Dandim menambahkan bahwa persatuan dan kebersamaan selalu menjadi kunci utama, dalam keberhasilan setiap upaya problem solving yang kita canangkan.
Oleh karena itu, hendaknya kita semua menyadari bahwa persaudaraan yang harmonis dalam masyarakat, menjadi penting dalam mengatasi problema kebangsaan yang tengah tutupnya. (RED)
0 Komentar