Baca Juga
Safari ramadhan di Kelurahan Sadia Kecamatan Mpunda, Walikota didampingi Asisten 1, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kota Bima, Camat, Lurah, dan dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Kota Bima serta Ketua Baznas Kota Bima datangi Masjid Al-Ijtihad Lingkungan Sadia 1, Jumat (31/3).
Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi menyampaikan, komitmen pemerintah terhadap sisi keagamaan begitu kuat, tercermin bukan saja dari sikap pemerintah dalam menganggarkan bantuan untuk keagamaan, baik berupa bantuan masjid dan mushollah,majelis ta’lim, guru ngaji, marbot, bilal dan lainnya.
Namun juga komitmen pemerintah dalam menerapkan peraturan-peraturan yang berhubungan langsung dengan keadaan masyarakat.
“Setiap pergantian tahun baru, kita tidak lagi menggelar pawai, pesta kembang api dan lainnya, tapi menghimbau kepada masyarakat untuk mengisi dan memakmurkan masjid dengan majelis dzikir dan do’a,” ujarnya.
Begitu juga di bulan ramadhan, telah dikeluarkan himbauan bagi anak-anak yang melaksanakan hal-hal mubajir yang bukan waktunya, karena hanya membuang waktu. Hal itu juga telah dihinbau oleh anggota TNI-Polri.
Walikota menjelaskan, sebagai contoh di tiap daerah, setiap tahun kalau sudah menjelang bulan ramadhan, semua ummat islam berdoa, berharap kepada pencipta, mudah-mudahan Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan kita.
Perbanyak kegiatan keagamaan, terutama anak muda harus menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif, sehingga tercipta daerah yang aman.
“Saya tidak menginginkan lagi terjadinya perkelahian antar kampung yang tidak ada henti-hentinya, seperti kejadian terakhir di Penaraga dan Penatoi,” tegasnya.
Beliau menambahkan, karena semua ini tergantung dari masyaraka, kalau semua memiliki kesadaran, Kota Bima pasti aman.
Ketua RT dan RW serta masyarakat, harus saling mengingatkan, karena umat islam sesungguhnya diwajibkan untuk saling mengingatkan, terutama pada hal yang positif.
“Alhamdulillah, periode Kepemimpinan saya dengan Pak Feri Sofiyan, geliat membangun rumah ibadah bukan hanya sekedar keinginan pemerintah saja, tapi semangat masyarakat lah yang luar biasa membangun rumah ibadah,” ugkapnya
Kata Walikota, masyarakat berlomba membangun rumah ibadah, memperindah rumah ibadah, itu kesadaran yang sangat luar biasa, kesadaran spiritual yang luar biasa terbangun,l.
"Semua itu berkat alim ulama, tokoh agama dan lainnya. Begitu juga dengan adanya keseragaman para khotib menyampaikan isi khutbah pada tiap shalat jum’at berjamah," terangnya.
“Saya ingat betul kenapa dibawah kepemimpinan saya, saya minta kepada majelis ulama agar materi khutbah di buat seragam, tujuannya tiada lain tiada bukan, agar kesadaran masyarakat kita, keimanan kita, membangun serta mencintai daerah dan bangsa ini begitu kuat,” pintanya.(TIM)
0 Komentar